Bukan semua 'lelaki lembut' adalah maknyah

Bukan semua 'lelaki lembut' adalah maknyah - Hallo sahabat Berita Terbaru, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Bukan semua 'lelaki lembut' adalah maknyah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Berita, Artikel Berita dini hari, Artikel Berita hangat, Artikel Berita harga, Artikel Berita hari ini, Artikel Berita islam, Artikel Berita jalanan, Artikel Berita kemarin, Artikel Berita malam ini, Artikel Berita politik, Artikel Berita terbaru, Artikel Berita war, Artikel ini Berita, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Bukan semua 'lelaki lembut' adalah maknyah
link : Bukan semua 'lelaki lembut' adalah maknyah

Baca juga


Bukan semua 'lelaki lembut' adalah maknyah

Oleh Shuhaniza Said
Post Pic
 
 
KUALA LUMPUR: Tidak semua lelaki yang lembut adalah maknyah, tetapi golongan sedemikan tidak mustahil akan terjebak atau terpengaruh kepada fenomena tersebut akibat kekeliruan.
 
Seorang aktivis transgender, Nisha Ayub mengakui wujudnya kekeliruan dalam golongan 'lelaki lembut' sehingga ramai yang mengambil keputusan untuk bertukar sebagai maknyah, tanpa mengetahui diri mereka sebenarnya tergolong dalam kategori 'transverstite'.    
 
"Kalau seorang transverstite, dia lelaki tapi ekspresi dia saja yang feminin. Dan kalau dia tidak tahu mengenai identitinya, dia akan terikut-ikut dengan golongan transeksual contohnya.
 
"Bila dia tak dapat sokongan atau tak dapat informasi, disingkir oleh masyarakat, maka dia akan berjumpa dengan golongan transeksual, dia akan fikir dirinya sebagai transeksual... nanti dia terikut-ikut, sepatutnya dia tak perlu lakukan pembedahan, makan hormon, tapi dia terikut sebab dia tak dapat informasi. Ia boleh jadi disebabkan pengaruh," katanya kepada Antarapos dalam satu wawancara baru-baru ini.
 
Justeru, menurut Nisha, tidak timbul istilah maknyah 'kembali ke pangkal jalan' kerana ujarnya, apa yang berlaku adalah disebabkan kekeliruan ekoran individu itu gagal mengenalpasti identiti masing-masing. 
 
"Kalau nada sendiri tak faham diri anda, keliru, anda akan mengakibatkan masyarakat lebih keliru.
 
"Contohnya, bila ada kata yang balik ke pangkal jalan dan sebagainya, perkataan itu sendiri beri persepsi kepada golongan yang lain dan masyarakat umum," katanya lagi, mengulas fenomena penghijrahan maknyah.
 
Nisha dalam pada itu meminta golongan sedemikian agar memahami identiti masing-masing tanpa dipengaruhi mana-mana pihak, sebelum tampil di khalayak dengan 'lebih selesa' agar masyarakat juga tidak turut sama terkeliru. 
 
Ujarnya ini kerana, kekeliruan masyarakat yang kemudian cenderung memberikan persepsi juga akan menjadi penyumbang kepada golongan 'transverstite' memilih jalan untuk menjadi maknyah disebabkan didiskriminasi.
 
Dalam pada itu, Nisha juga meminta masyarakat untuk tidak terus menjatuhkan 'hukuman' tanpa mengetahui atau mengenali golongan ini dengan lebih dekat. 
 
"Kita ini manusia, kita perlu makan, hidup, kita perlu disayang, kita ada impian seperti yang lain.
 
"Saya pohon kepada masyarakat di luar, cuba faham diri kami dan dekati kami. Jangan terus menghukum tanpa mengenali diri kami. Sebab anda takkan tahu satu hari nanti mungkin dalam keluarga atau kawan anda, mungkin golongan LGBT juga," akhirinya.   
 
 


Demikianlah Artikel Bukan semua 'lelaki lembut' adalah maknyah

Sekianlah artikel Bukan semua 'lelaki lembut' adalah maknyah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Bukan semua 'lelaki lembut' adalah maknyah dengan alamat link https://beritabaru46.blogspot.com/2017/03/bukan-semua-lelaki-lembut-adalah-maknyah.html

Subscribe to receive free email updates: